THEMONEYHABIT.ORG – Gaji Pas-pasan di Jepang? Begini Cara Saya Nabung Sampai Pulang Bawa Modal

admin 15 Juli 2025 0

Banyak orang berpikir kalau kerja di Jepang pasti otomatis kaya. Tapi kenyataannya, tidak semudah itu. Biaya hidup di Jepang tinggi, apalagi kalau tinggal di kota besar seperti Tokyo atau Osaka. Saya sendiri pernah jadi pekerja kontrak di Jepang dengan gaji pas-pasan. Tapi alhamdulillah, saya bisa pulang ke Indonesia bawa tabungan cukup untuk mulai usaha kecil-kecilan. Di artikel ini, saya ingin berbagi beberapa tips yang saya terapkan sendiri selama tinggal di Jepang.


1. Pisahkan Uang Sejak Gajian

Begitu gaji masuk, saya langsung bagi dalam 4 pos utama:

  • Biaya hidup (sewa, makan, transport): 50%
  • Tabungan: 30%
  • Kirim ke keluarga di Indonesia: 15%
  • Dana darurat atau hiburan: 5%

Saya disiplin. Walaupun tergoda belanja atau makan enak, saya ingat tujuan awal saya: pulang bawa modal.


2. Masak Sendiri, Jangan Manja Konbini

Konbini (minimarket 24 jam) memang praktis, tapi harganya bisa dua kali lipat dibanding masak sendiri. Saya biasa belanja bahan makanan diskonan malam hari dan masak bekal buat kerja. Masak sederhana seperti nasi, telur, sup miso, atau kare Jepang itu hemat dan cukup mengenyangkan.


3. Cari Sampingan Halal dan Legal

Waktu senggang saya manfaatkan buat kerja part-time tambahan (baito), seperti bersih-bersih atau bantu di event. Tentunya harus legal dan sesuai izin kerja. Jangan ambil risiko kerja ilegal, karena bisa dideportasi dan merusak masa depan.


4. Gunakan Transportasi Secara Cerdas

Saya beli monthly pass (teikiken) buat rute kerja, dan jalan kaki atau pakai sepeda untuk jarak dekat. Taksi atau naik kereta tanpa rencana bisa bikin kantong jebol. Di beberapa kota, sepeda jadi penyelamat utama.


5. Beli Barang Bekas Berkualitas

Di Jepang, barang bekas (second-hand) seperti baju, alat rumah tangga, atau elektronik sering masih sangat bagus. Saya sering belanja di toko seperti Hard Off, Book Off, atau di grup Facebook komunitas Indonesia di Jepang. Harganya bisa jauh lebih murah.


6. Kendalikan Gaya Hidup & Tidak Ikut-ikutan

Teman-teman saya ada yang gajinya lebih tinggi, sering nongkrong di izakaya atau belanja barang mahal. Tapi saya sadar kemampuan saya. Nggak apa-apa tampil sederhana, yang penting pulang ada hasil.


7. Gunakan Jasa Kirim Uang dengan Kurs Bagus

Kalau kirim uang ke Indonesia, saya cari layanan dengan kurs kompetitif dan biaya transfer rendah. Hindari kirim uang asal-asalan karena beda kurs bisa rugi ratusan ribu tiap bulan.


Penutup:

Hidup di Jepang memang penuh tantangan, apalagi kalau gaji tidak terlalu besar. Tapi kalau kita disiplin, hemat, dan punya tujuan jelas, sangat mungkin pulang bawa modal. Saya sendiri pulang dengan tabungan yang cukup untuk buka usaha kecil di kampung halaman. Kuncinya: jangan gengsi, jangan boros, dan tetap fokus pada rencana jangka panjang.

Category: