
THEMONEYHABIT.ORG – Suami Tak Memberi Nafkah dengan Baik, Saya Harus Bagaimana?
Dalam rumah tangga, kewajiban memberi nafkah merupakan tanggung jawab utama suami. Nafkah tidak hanya berupa uang, tetapi juga mencakup kebutuhan pokok istri dan anak, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan layanan kesehatan. Namun, bagaimana jika suami tidak menjalankan kewajiban ini dengan baik? Apakah istri harus diam dan menerima? Tentu tidak.
1. Memahami Arti Nafkah
Secara umum, nafkah terbagi menjadi tiga:
- Nafkah lahir: kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya kesehatan.
- Nafkah batin: perhatian, kasih sayang, serta hubungan emosional dan seksual.
- Nafkah pendidikan (jika punya anak): tanggung jawab atas pendidikan dan masa depan anak-anak.
2. Mengapa Suami Tak Memberi Nafkah?
Ada beberapa alasan suami tidak memberi nafkah:
- Masalah ekonomi: kehilangan pekerjaan, penghasilan tidak cukup, atau pengelolaan keuangan yang buruk.
- Kurangnya tanggung jawab: suami yang tidak peka terhadap kebutuhan keluarga atau tidak menjalankan peran sebagai kepala rumah tangga.
- Penyalahgunaan uang: seperti judi, mabuk, atau utang konsumtif.
3. Apa yang Harus Dilakukan Istri?
a. Komunikasi Terbuka
Langkah pertama adalah berdialog secara jujur. Sampaikan perasaan dan kebutuhan Anda tanpa menyalahkan. Kadang suami tidak menyadari bahwa istrinya merasa terbebani atau tidak tercukupi.
b. Evaluasi Bersama Keuangan
Buat anggaran rumah tangga bersama. Lihat pos mana yang bisa dihemat dan bagaimana pembagian tanggung jawab keuangan yang adil.
c. Berusaha Mandiri Sementara Waktu
Jika memungkinkan, istri bisa mencari penghasilan tambahan. Ini bukan berarti menggantikan tanggung jawab suami, tapi demi keberlangsungan keluarga sambil mencari solusi jangka panjang.
d. Konsultasi ke Keluarga atau Tokoh Agama
Jika komunikasi tidak berhasil, Anda bisa meminta bantuan orang tua, mertua, atau tokoh agama yang dihormati. Kadang pihak ketiga bisa menjadi penengah yang objektif.
e. Konsultasi Hukum
Jika suami tetap lalai memberi nafkah dalam waktu lama, Anda memiliki hak hukum untuk menuntutnya. Dalam hukum di Indonesia (Pasal 34 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan), suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Jika tidak dilaksanakan, istri dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama.
4. Kapan Istri Boleh Mengajukan Cerai?
Jika suami tidak memberikan nafkah selama 3 bulan berturut-turut tanpa alasan yang sah, istri bisa mengajukan gugatan cerai. Ini diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 116 huruf d, yang menyebutkan bahwa salah satu alasan perceraian adalah karena suami tidak memberi nafkah lahir selama 3 bulan berturut-turut.
5. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional Anda
Jangan menyepelekan dampak emosional dari kondisi ini. Jika Anda merasa stres, tertekan, atau kehilangan semangat, tidak ada salahnya mencari bantuan konselor, psikolog, atau curhat kepada orang yang Anda percayai.
Kesimpulan
Menjadi istri bukan berarti harus menanggung semuanya sendiri. Suami memiliki tanggung jawab moral, agama, dan hukum untuk memberi nafkah. Jika ia tidak menjalankannya, Anda berhak bersuara, mencari solusi, bahkan mengambil langkah hukum bila perlu. Rumah tangga adalah kerja sama dua pihak, bukan beban sepihak. Jangan takut memperjuangkan hak Anda demi kebaikan diri dan masa depan keluarga.