
THEMONEYHABIT.ORG – Tips Mengatur Keuangan untuk Kebutuhan Skincare : Cantik Tetap Hemat dan Bijak
Merawat kulit bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Namun, di balik glowing skin dan tumpukan botol cantik, kebutuhan skincare bisa menjadi pengeluaran yang cukup besar—apalagi jika tidak diatur dengan bijak.
Agar keinginan memiliki kulit sehat tidak membuat dompet menipis, berikut beberapa tips mengatur keuangan khusus untuk kebutuhan skincare, supaya kamu tetap bisa merawat diri tanpa merasa bersalah secara finansial.
1. Tentukan Bujet Bulanan Khusus Skincare
Jangan biarkan pembelian skincare dilakukan secara impulsif. Buat pos anggaran khusus untuk skincare dalam keuangan bulananmu. Misalnya, alokasikan 5%–10% dari penghasilan untuk kebutuhan ini. Dengan begitu, kamu punya batasan dan tidak asal checkout saat lihat diskon.
Contoh: Kalau penghasilanmu Rp3 juta/bulan, maka Rp150.000–Rp300.000 bisa kamu alokasikan untuk skincare.
2. Kenali Kebutuhan Kulitmu, Bukan Tren
Sebelum beli produk, pahami dulu kondisi dan kebutuhan kulitmu. Apakah kulitmu berminyak, kering, sensitif, atau kombinasi? Jangan terjebak pada skincare viral atau influencer yang belum tentu cocok dengan kulitmu.
Membeli produk yang sesuai kebutuhan akan mengurangi risiko buang-buang uang untuk produk yang tidak efektif.
3. Prioritaskan Produk yang Benar-Benar Penting
Tidak semua produk skincare wajib kamu miliki. Skincare dasar seperti:
- Cleanser (pembersih)
- Moisturizer (pelembap)
- Sunscreen (tabir surya)
…adalah fondasi yang penting dan wajib. Produk tambahan seperti serum, toner, exfoliator, atau sleeping mask bisa dibeli secara bertahap, sesuai anggaran dan kebutuhan.
4. Bandingkan Harga dan Manfaat
Sebelum membeli, lakukan riset. Bandingkan harga di beberapa e-commerce atau toko resmi. Manfaatkan diskon, cashback, atau promo bundle untuk menghemat pengeluaran. Tapi ingat: beli karena butuh, bukan karena “mumpung diskon”.
Kamu juga bisa berlangganan newsletter brand favorit untuk tahu promo lebih awal tanpa harus scrolling tiap hari.
5. Jangan Tergoda Packaging dan Label “Viral”
Brand skincare sering menggoda dengan kemasan lucu dan embel-embel seperti “glow in 7 days” atau “viral di TikTok”. Jangan tergoda hanya karena FYP. Selalu baca ingredients list dan review netral, terutama dari dermatolog atau komunitas skincare terpercaya.
6. Catat Pengeluaran Skincare secara Teratur
Dengan mencatat setiap pembelian skincare, kamu bisa tahu total pengeluaran dan apakah belanja kamu masih sesuai anggaran. Ini juga membantumu untuk tidak membeli produk serupa yang belum habis.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan atau cukup tulis di notes HP kamu setiap kali belanja skincare.
7. Gunakan Sampai Habis Sebelum Beli Lagi
Salah satu kebiasaan boros adalah membeli produk baru padahal yang lama belum habis. Selain membuang uang, produk yang menumpuk bisa kedaluwarsa dan sia-sia. Biasakan menyelesaikan satu produk dulu sebelum beli yang baru.
8. Pertimbangkan Konsultasi Dermatologis untuk Efisiensi
Jika kamu sering beli skincare coba-coba tapi hasilnya tidak memuaskan, mungkin sudah saatnya konsultasi ke dokter kulit. Meskipun ada biaya awal, hasilnya bisa lebih cepat, tepat, dan justru mengurangi pembelian produk yang tidak perlu.
Kesimpulan: Merawat Kulit Tak Harus Merusak Keuangan
Merawat diri lewat skincare adalah bentuk cinta diri, tapi tetap harus disertai perencanaan keuangan yang bijak. Dengan mengatur bujet, memilih produk dengan cermat, dan menahan diri dari godaan impulsif, kamu bisa punya kulit sehat tanpa stres finansial.
Ingat, cantik bukan soal seberapa mahal skincare-mu, tapi seberapa konsisten dan bijak kamu merawat diri dan keuangan.